Cara Membuat Pertanyaan Efektif di Tahap Question SQ3R

Share to:

Dalam metode SQ3R, salah satu kunci untuk memahami bacaan adalah dengan membuat pertanyaan yang tepat. Tahap ini sering kita kenal dengan tahap “Question SQ3R”.

Kadang, tahap ini sering dilewatkan. Padahal, pertanyaan efektif bisa membantu kita mengubah proses membaca kita, dari pasif menjadi pembelajaran aktif. Tentu, ini juga akan membantu kita untuk melatih kemampuan berpikir kritis.

Lalu, bagaimana cara membuat pertanyaan efektif di tahap “Question” dalam SQ3R? Yuk, kita pelajari bersama!

Mengapa Tahap Question Penting dalam SQ3R?

Kadang, kita merasa sulit memahami isi teks atau bacaan ketika membaca. Terlebih, ketika baru mencoba metode SQ3R untuk membaca jurnal ilmiah.

Pada metode SQ3R, tahap “question” adalah kunci untuk mengubah cara kita memproses informasi. Secara otomatis, pikiran akan lebih fokus mencari informasi penting dan menganalisis bagian yang kita perlukan.

Selain itu, tahap ini juga membantu mengembangkan kemampuan berpikir analitis, yang bermanfaat untuk studi, maupun karir ke depannya.

Ada beberapa manfaat jangka panjang yang bisa kamu dapat dari kebiasaan bertanya ini:

  • Meningkatkan daya ingat: Pertanyaan yang kamu buat membantu otak untuk menyimpan informasi lebih baik karena prosesnya melibatkan pemikiran aktif.
  • Mengasah kemampuan berpikir kritis: Dengan bertanya, kamu terbiasa berpikir mendalam dan mempertimbangkan informasi dari berbagai sudut pandang.
  • Efisiensi pemahaman bacaan: Pertanyaan akan mengarahkan kamu pada bagian penting, sehingga lebih cepat memahami inti bacaan.
  • Membentuk pola pikir analitis: Membiasakan bertanya membantu kamu memproses informasi dengan cara yang lebih terstruktur dan mendalam.

Tips: Coba buat beberapa pertanyaan kunci sebelum membaca. Ini akan membantu kamu lebih fokus dan siap menerima informasi yang relevan.

Langkah-Langkah Membuat Pertanyaan Efektif di Tahap Question

1. Mulai dengan Tujuan Membaca

Sebelum mulai membuat pertanyaan, kamu perlu tahu dulu tujuan utama dari bacaan tersebut. Tujuan ini akan menuntun kita membuat pertanyaan yang lebih tepat sasaran.

Contoh Tujuan Membaca dan Pertanyaan yang Relevan

Tujuan MembacaContoh PertanyaanKegunaan
Memahami Konsep Dasar• “Apa pengertian utama dari [konsep ini]?”
• “Apa saja ciri-ciri khas dari [topik ini]?”
Membantu kamu menguasai inti dari materi dan memahami konsep dasar yang menjadi fondasi.
Menganalisis Argumen• “Apa pendapat utama penulis?”
• “Bukti apa yang digunakan untuk mendukung argumen ini?”
Membantu menganalisis posisi penulis dan memahami dasar argumen yang disampaikan.
Mengaplikasikan Teori• “Bagaimana teori ini bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari?”
• “Masalah apa yang bisa diselesaikan dengan teori ini?”
Memudahkan kamu melihat manfaat praktis dan aplikasi nyata dari teori yang dipelajari.

Tips: Tuliskan tujuan membaca kamu di bagian atas catatan sebelum mulai membuat pertanyaan. Ini membantu kamu tetap fokus dan tidak melenceng dari target awal.

2. Gunakan Kerangka Taksonomi Bloom untuk Pertanyaan Mendalam

Taksonomi Bloom adalah panduan efektif untuk membuat pertanyaan dari level yang paling sederhana hingga paling rumit. Seperti tangga, kamu bisa memulai dari level dasar dan naik ke pertanyaan yang lebih menantang sesuai kebutuhan.

Contoh Pertanyaan Berdasarkan Level Taksonomi Bloom

LevelTujuanContoh Pertanyaan
MengingatMenggali informasi dasar• “Apa definisi dari [konsep ini]?”
• “Kapan [peristiwa] ini terjadi?”
MemahamiMenjelaskan konsep dengan bahasa sendiri• “Bagaimana cara kerja [sistem ini]?”
• “Apa perbedaan antara [A] dan [B]?”
MenerapkanMenggunakan konsep dalam situasi baru• “Bagaimana teori ini diterapkan dalam [situasi]?”
• “Apa contoh nyata dari [konsep ini]?”
MenganalisisMenemukan hubungan dan pola• “Mengapa [hal ini] bisa terjadi?”
• “Apa hubungan antara [A] dan [B]?”
MengevaluasiMenilai ide atau argumen• “Apa kelebihan dan kekurangan [pendekatan] ini?”
• “Seberapa efektif [solusi] ini?”
MenciptaMembuat ide atau solusi baru• “Apa yang bisa dikembangkan dari [konsep ini]?”
• “Solusi alternatif apa yang bisa ditawarkan?”

Tips: Mulai dengan pertanyaan di level “Mengingat” dan “Memahami” jika kamu baru mengenal materi tersebut. Setelah lebih paham, naikkan ke level yang lebih kompleks untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam.

3. Teknik Socratic Questioning untuk Pertanyaan Kritis

Teknik “Socratic Questioning” atau teknik bertanya ala Socrates, adalah metode bertanya yang dirancang untuk menggali pemahaman. Ini lebih dalam dari sekadar menemukan fakta atau informasi. Teknik ini membantu kamu untuk mengeksplorasi berbagai aspek informasi dengan kritis.

Jenis-Jenis Pertanyaan Socratic Questioning dan Penerapannya

Jenis PertanyaanContoh PertanyaanKegunaan
Klarifikasi• “Apa yang sebenarnya dimaksud dengan [konsep ini]?”
• “Bisakah dijelaskan dengan cara berbeda?”
Memastikan dasar pemahaman benar dan jelas
Asumsi• “Mengapa kita menganggap [hal ini] benar?”
• “Apa asumsi yang mendasarinya?”
Menguji dasar pemikiran dan mengidentifikasi asumsi atau prasangka tersembunyi
Bukti dan Alasan• “Apa bukti yang mendukung pendapat ini?”
• “Bagaimana kita tahu ini benar?”
Mengevaluasi kekuatan argumen melalui bukti yang mendukung
Sudut Pandang Alternatif• “Bagaimana pendapat berbeda tentang [masalah ini]?”
• “Siapa yang mungkin tidak setuju dengan ini?”
Melihat isu dari berbagai sudut pandang untuk menghindari bias
Implikasi dan Konsekuensi• “Apa dampak jangka panjang dari [hal ini]?”
• “Bagaimana keputusan ini mempengaruhi pihak lain?”
Mempertimbangkan dampak jangka panjang dan efek pada pihak lain
Pertanyaan tentang Pertanyaan• “Mengapa pertanyaan ini penting?”
• “Apa yang bisa kita pelajari dari diskusi ini?”
Membantu merenungkan alasan dan tujuan dari pertanyaan untuk pemahaman lebih mendalam

Tips: Coba mulai dengan satu jenis pertanyaan yang paling menarik. Setelah terbiasa, gabungkan beberapa jenis pertanyaan untuk mendapatkan wawasan yang lebih luas dan mendalam!

4. Contoh Pertanyaan Berdasarkan Jenis Bacaan

Setiap jenis bacaan memiliki karakteristik yang berbeda, sehingga penting bagi kita untuk menyesuaikan jenis pertanyaan yang kita buat. Dengan demikian, pertanyaan yang dihasilkan akan lebih relevan dan membantu kita memahami informasi dengan lebih efektif.

Contoh Pertanyaan Berdasarkan Jenis Bacaan

Jenis BacaanContoh PertanyaanPenjelasan
Artikel Ilmiah• “Apa hipotesis utama dari penelitian ini?”
• “Metode apa yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut?”
Pertanyaan ini membantu memahami tujuan penelitian dan bagaimana penulisnya mencapai kesimpulan.
Buku Teks• “Apa konsep inti yang dibahas dalam bab ini?”
• “Bagaimana penjelasan penulis tentang teori ini?”
Membantu memusatkan perhatian pada konsep utama yang sering menjadi dasar materi dalam buku teks.
Artikel Populer• “Bagaimana cara penulis menyajikan argumennya?”
• “Apa poin utama yang penulis ingin sampaikan kepada pembaca umum?”
Berguna untuk mengidentifikasi sudut pandang penulis dan bagaimana ia menyampaikan informasi kepada audiens yang lebih luas.
Laporan Penelitian• “Apa data atau bukti yang paling signifikan dalam laporan ini?”
• “Apakah ada tren atau pola yang terlihat dari data ini?”
Memudahkan kita untuk memahami temuan kunci dan relevansi data yang disajikan dalam laporan penelitian.
Opini atau Editorial• “Apa sudut pandang atau opini utama yang diutarakan penulis?”
• “Apa alasan utama penulis mendukung argumennya?”
Membantu kita menganalisis argumen yang disampaikan dan menilai validitas serta alasan yang mendasari opini tersebut.

Tips: Sesuaikan pertanyaan dengan jenis bacaan. Ini memudahkan kamu memahami isi bacaan. Baik itu artikel ilmiah, buku teks, artikel populer, maupun laporan penelitian.

Tips Menggunakan Teknologi untuk Merumuskan dan Mencatat Pertanyaan

Agar lebih mudah, kita bisa memanfaatkan berbagai aplikasi catatan digital untuk membantu merumuskan dan mencatat pertanyaan. Aplikasi seperti Notion dan Evernote menawarkan fitur-fitur yang bisa membuat proses mencatat pertanyaan jadi lebih praktis dan terorganisir.

Misalnya, Notion memungkinkan kamu menautkan ide-ide secara mudah, sehingga pertanyaan dan jawaban yang kamu buat bisa tersimpan rapi dan saling terhubung. Dengan bantuan alat ini, kamu dapat mengelola pertanyaan secara lebih efektif dan efisien.

Langkah-Langkah Menggunakan Aplikasi untuk Mencatat Pertanyaan

Untuk memaksimalkan penggunaan teknologi dalam mencatat pertanyaan, ada beberapa langkah yang bisa kamu ikuti.

1. Buat Tag Pertanyaan

Salah satu fitur yang bisa kamu manfaatkan adalah tag. Dengan membuat tag untuk setiap pertanyaan yang kamu buat, kamu akan lebih mudah menemukan pertanyaan terkait topik tertentu di kemudian hari.

Misalnya, saat mempelajari konsep tertentu, kamu bisa menandai pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan tag seperti “konsep dasar” atau “analisis.” Tag ini membantu kamu untuk lebih fokus dan cepat mengakses pertanyaan-pertanyaan penting.

2. Gunakan Linking Antar-Ide

Beberapa aplikasi catatan seperti Notion menyediakan fitur linking atau hyperlink, yang memungkinkan kamu menghubungkan pertanyaan satu dengan yang lain atau dengan catatan penting lainnya.

Fitur ini membantu menciptakan jaringan ide yang terstruktur, sehingga kamu bisa dengan mudah melihat bagaimana pertanyaan atau ide tertentu saling berkaitan.

3. Simpan Catatan dalam Folder atau Database Khusus

Langkah berikutnya adalah membuat folder atau database khusus untuk menyimpan semua pertanyaan berdasarkan topik atau jenis bacaan.

Dengan mengelompokkan pertanyaan dalam folder yang sesuai, kamu dapat memastikan semua pertanyaan tersimpan rapi dan memudahkan pengelompokkan berdasarkan kategori.

4. Tambahkan Tanggal dan Topik untuk Konteks

Setiap kali kamu membuat pertanyaan, usahakan menambahkan informasi mengenai tanggal dan topik bacaan terkait. Langkah ini membantu mengingat konteks dari pertanyaan tersebut. Dengan cara ini, kamu akan lebih mudah memahami relevansi setiap pertanyaan terhadap materi yang sedang dipelajari.

5. Gunakan Format Checklist atau Kolom Jawaban

Jika aplikasi yang kamu gunakan mendukung fitur checklist atau kolom jawaban, gunakan fitur tersebut di samping pertanyaan yang kamu buat. Format ini sangat memudahkan kamu untuk meninjau kembali jawaban dari setiap pertanyaan yang sudah dibuat dan juga untuk mencatat jawaban yang kamu temukan saat membaca.

Tips: Aplikasi seperti Evernote juga memiliki fitur sinkronisasi otomatis, sehingga kamu bisa mengakses catatan pertanyaanmu dari berbagai perangkat. Fitur ini sangat berguna jika kamu sering berpindah tempat dan membutuhkan akses ke catatan dari perangkat yang berbeda.

Langkah Selanjutnya!

Sekarang, setelah kamu memahami pentingnya membuat pertanyaan di tahap Question dalam metode SQ3R, terapkan dalam kegiatan membaca sehari-hari.

Ajak juga teman-temanmu untuk berdiskusi bersama, saling menjawab pertanyaan, dan berbagi wawasan dalam kelompok belajar atau forum kampus. Selain memperdalam pemahaman kamu, diskusi juga membantu melihat materi dari sudut pandang yang berbeda.

Yuk, praktikkan sekarang juga pada bacaan hari ini. Semoga, langkah-langkah ini bisa membantu kamu untuk memahami dan menguasai materi yang sedang kamu baca.

FAQ: Question SQ3R

Apakah saya harus membuat pertanyaan untuk semua jenis bacaan yang saya temui?

Tidak perlu semua bacaan. Pilih bacaan yang memang ingin kamu pahami lebih dalam, seperti materi kuliah atau referensi akademik. Untuk bacaan ringan, kamu bisa fokus menikmati isinya tanpa perlu mencatat pertanyaan.

Bagaimana jika saya kesulitan membuat pertanyaan yang mendalam?

Mulailah dengan pertanyaan yang sederhana, misalnya dari level “Mengingat” dalam Taksonomi Bloom. Seiring waktu, kamu akan terbiasa dan bisa membuat pertanyaan yang lebih mendalam dengan berlatih terus-menerus.

Apakah harus menggunakan aplikasi seperti Notion atau Evernote untuk mencatat pertanyaan?

Tidak harus. Jika kamu merasa lebih nyaman dengan catatan fisik atau aplikasi sederhana, itu juga bisa digunakan. Yang terpenting adalah kamu punya sistem yang mudah diakses kembali.

Apa manfaat berdiskusi dengan teman menggunakan pertanyaan yang sudah saya buat?

Diskusi akan memperkaya pemahaman kamu, terutama jika teman-temanmu punya jawaban atau sudut pandang berbeda. Ini membantu memperkuat pemahaman dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis.

Berapa banyak pertanyaan yang sebaiknya saya buat untuk satu bacaan?

Tidak ada jumlah pasti. Buatlah sebanyak yang diperlukan untuk membantu kamu memahami isi bacaan. Untuk bacaan yang kompleks, mungkin lebih banyak; sementara untuk bacaan yang lebih ringan, beberapa pertanyaan inti sudah cukup.

Share to:

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *